Jakarta,- Ir. Airlangga Hartarto mundur sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Ia mengundurkan diri, Sabtu (10/8/2024). Publik pun kini bertanya-tanya situasi partai berlambang beringin itu.
Mantan Ketum Airlangga Hartarto pun menyampaikan situasi Golkar usai mundur. Menurutnya, dikutip dari detik.com, saat ini tak ada dinamika berarti di tubuh partai Golkar.
“Tidak ada dinamika, biasa aja. Kalau ngomong Golkar, saya nggak ngomong lagi karena sudah tidak di situ,” kata Airlangga, di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).
Ia pun merespons pernyataan Wakil Ketua DPP Golkar, Dito Ariotedjo, yang menyebut dirinya tengah berkomunikasi dengan Bahlil Lahadalia yang potensial menjadi ketua umum Golkar baru.
Menteri Koodinator Bidang Perekonomian itu membenarkan ada komunikasi dengan Bahlil. Hanya saja, pembicaraan keduanya terkait dengan pekerjaan mereka sebagai menteri.
“Pak Bahlil kan Menteri Investasi. Nggak (diskusi soal Golkar), ngomongin investasi masa depan,” ujar Airlangga.
Sampai saat ini, Airlangga mengaku, belum menerima adanya undangan acara Musyawarah Nasional (Munas) Golkar, yang direncanakan pada 20 Agustus mendatang di Jakarta.
“Belum ada undangannya karena Munaslubnya baru bentuk panitia. Belum disebar undangannya, bikin pun belum,” tukasnya.
Diketahui, Airlangga Hartarto mendadak mengundurkan diri Ketua Umum Partai Golkar terhitung Sabtu, 10 Agustus lalu.
Padahal, Golkar sebenarnya bakal menggelar Musyawarah Nasional (Munas) pada Desember 2024.
Airlangga bahkan sudah mendapat dukungan dari organisasi sayap partai untuk menjadi ketum lagi.
Namun tiba-tiba ia menanggalkan jabatan ketum. Pengunduran diri ia sampaikan dalam sebuah video pernyataan kepada seluruh kader Partai Golkar, Minggu (11/8).
“Maka dengan ucap Bismillahirrahmanirrahim. Atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketum DPP Golkar. Pengunduran diri ini terhitung sejak semalam, Sabtu 2024,” ucap Airlangga dalam video itu.
Ia lantas mengatakan, Golkar merupakan partai besar dan dewasa. Airlangga bilang, DPP Golkar nantinya akan menyiapkan mekanisme organisasi sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang berlaku untuk menemukan pengganti ketum baru.
“Semua proses ini dilakukan dengan damai, tertib dan junjung tinggi marwah Golkar,” ucapnya.