TOMOHON,– Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon, di bawah kepemimpinan Wali Kota Caroll Senduk SH, terus berupaya meningkatkan ekonomi daerah serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satunya, pada Selasa (11/2/2025), Pemkot Tomohon secara resmi melepas tujuh warga untuk bekerja di Jepang. Keberangkatan mereka merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Tomohon dan Jayadi Global Education Center (JGEC).

Dalam sambutannya, Wali Kota Caroll Senduk menegaskan bahwa pekerja migran memiliki peran penting dalam mendukung perekonomian nasional.

Hal itu sudah berkontribusi secara konkret bagi pendapatan negara dan produktivitas ekonomi, melalui tingginya remitansi atau pendapatan yang dikirimkan ke dalam negeri,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa remitansi tidak hanya berdampak pada kesejahteraan keluarga pekerja, tetapi juga berkontribusi terhadap peningkatan devisa negara.

Nah, saat ini kita bersyukur boleh melepas pekerja migran untuk ke Jepang, karena telah lulus ujian,” lanjutnya.

Caroll menegaskan bahwa pemerintah hanya berperan sebagai fasilitator, sementara kesuksesan para pekerja bergantung pada usaha dan komitmen mereka di negeri orang.

Kalian yang punya kesempatan, ini adalah anugerah dan kasih karunia dari Tuhan, ujarnya.

Ia berpesan kepada para pekerja agar memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dan menjaga diri selama berada di Jepang.

Yang pasti sudah ada kontrak kerja 5 Tahun. Di Jepang kota-kotanya besar, tentunya banyak godaan. Harus tau jaga diri di sana. Jangan sia-siakan kesempatan,” pesan Caroll.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar para pekerja tetap menjaga nama baik Indonesia, Kota Tomohon, serta keluarga mereka.

Pastinya juga, kalau sudah kerja, jangan lupa orang tua di Tomohon. Jangan lupa berdoa, masuk gereja, tambahnya.

Caroll berharap program ini dapat berlanjut di tahun-tahun mendatang, agar semakin banyak warga Tomohon mendapatkan peluang kerja di luar negeri.

Mudah-mudahan tahun depan ada lagi, dan mudah-mudahan berlanjut. Supaya anak-anak kita mendapatkan pekerjaan. Belajar etos kerja di Jepang,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Tomohon, Mariam Rau, menjelaskan bahwa pemerintah terus mengoptimalkan perlindungan bagi pekerja migran dengan memangkas berbagai kendala sejak tahap awal perekrutan melalui skema Government to Government (G to G).

“Pemerintah menjamin keamanan pekerja dengan melakukan pemberantasan sindikat penempatan ilegal PMI di negara tujuan migran,” katanya.

Selain itu, Pemkot Tomohon memberikan keringanan bagi pekerja dengan membebaskan beberapa biaya yang seharusnya ditanggung.

“Seperti, biaya penempatan bagi PMI, biaya tiket keberangkatan dan pulang, visa kerja, legalitas perjanjian kerja, pelatihan kerja, sertifikat kompetensi kerja, jasa perusahaan, pengganti paspor, jaminan sosial pekerja migran, pemeriksaan kesehatan transportasi, hingga akomodasi,” tutup Mariam.

Sebagai informasi, sebanyak 20 warga Tomohon mengikuti seleksi untuk berangkat ke Jepang, namun untuk saat ini baru tujuh orang yang dinyatakan lolos.